Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Salam
Silaturahim, semoga Saudaraku dimanapun berada senantiasa ada dalam lindungan Allah SWT. Dan aktifitasnya
selalu memperoleh kelancaran, ridho serta
hidayah-Nya. Amiin.
Pada awalnya, keluarga Rasulullah SAW. tidak jauh berbeda dengan yang lain. Beliau menikah dengan Khadijah binti Khuwaylid, seorang saudagar kaya yang saat itu telah menjadi janda. Rasulullah telah bekerja sebagai manager ekspedisi perniagaan Khadijah sebelum beliau mengawininya.
Beliau sangat mencintai dan menyayangi Khadijah sampai akhir hayatnya, dan hanya menikah lagi sepeninggal Khadijah. Ada banyak kisah yang menceritakan betapa cinta dan sayangnya Rasulullah SAW kepada istrinya ini. Perkawinan-perkawinan Rasulullah SAW berikutnya dilatar belakangi oleh beberapa hal namun tidak ada yang didasarkan pada hawa nafsu belaka. Berikut ini nama-nama “Ummahatul-Mu’minin” menurut kronologi pernikahan mereka dengan Rasulullah SAW:
NAMA - NAMA ISTRI RASULULLAH SAW.
1. SITI KHADIJAH: Nabi mengawini
Khadijah ketika Nabi masih berumur 25 tahun, sedangkan Khadijah sudah berumur
40 tahun. Khadijah sebelumnya sudah menikah 2 kali sebelum menikah dengan Nabi
SAW. Suami pertama Khadijah adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya
adalah Oteaq Almakzomy, keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah
menjadi janda. Lima belas tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad
SAW pun diangkat menjadi Nabi, yaitu pada umur 40 tahun. Khadijah meninggal
pada tahun 621 A.D, dimana tahun itu bertepatan dengan Mi’raj nya Nabi Muhammad
SAW ke Surga. Nabi SAW sangatlah mencintai Khadijah. Sehingga hanya setelah
sepeninggalnya Khadijah lah Nabi SAW baru mau menikahi wanita lain.
2. SAWDA
BINT ZAM’A: Suami pertamanya adalah Al Sakran Ibn Omro Ibn Abed Shamz, yang
meninggal beberapa hari setelah kembali dari Ethiophia. Umur Sawda Bint Zam’a
sudah 65 tahun, tua, miskin dan tidak ada yang mengurusinya. Inilah sebabnya
kenapa Nabi SAW menikahinya.
3. AISHA
SIDDIQA: Seorang perempuan bernama Kholeah Bint Hakeem menyarankan agar
Nabi SAW mengawini Aisha, putri dari Aby Bakrs, dengan tujuan agar mendekatkan
hubungan dengan keluarga Aby Bakr. Waktu itu Aishah sudah bertunangan dengan
Jober Ibn Al Moteam Ibn Oday, yang pada saat itu adalah seorang Non-Muslim.
Orang-orang di Makkah tidaklah keberatan dengan perkawinan Aishah, karena
walaupun masih muda, tapi sudah cukup dewasa untuk mengerti tentang tanggung
jawab didalam sebuah perkawinan. Nabi Muhammad SAW bertunangan dulu selama 2 tahun
dengan Aishah sebelum kemudian mengawininya. Dan bapaknya Aishah, Abu Bakr pun
kemudian menjadi khalifah pertama setelah Nabi SAW meninggal.
4. HAFSAH
BINT UMAR: Hafsah adalah putri dari Umar, khalifah ke dua. Pada mulanya,
Umar meminta Usman mengawini anaknya, Hafsah. Tapi Usman menolak karena
istrinya baru saja meninggal dan dia belum mau kawin lagi. Umar pun pergi
menemui Abu Bakar yang juga menolak untuk mengawini Hafsah. Akhirnya Umar pun
mengadu kepada nabi bahwa Usman dan Abu Bakar tidak mau menikahi anaknya. Nabi
SAW pun berkata pada Umar bahwa anaknya akan menikah demikian juga Usman akan
kawin lagi. Akhirnya, Usman mengawini putri Nabi SAW yiatu Umi Kaltsum, dan
Hafsah sendiri kawin dengan Nabi SAW. Hal ini membuat Usman dan Umar gembira.
5. ZAINAB
BINT KHUZAYMA: Suaminya meninggal pada perang UHUD, meninggalkan dia yang
miskin dengan beberapa orang anak. Dia sudah tua ketika nabi SAW mengawininya.
Dia meninggal 3 bulan setelah perkawinan yaitu pada tahun 625 A.D.
6. SALAMA
BINT UMAYYA: Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al Mogherab, meninggal
dunia, sehingga meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam keadaan miskin. Dia
saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan beberapa sahabat lainnya meminta dia
mengawini nya, tapi karena sangat cintanya dia pada suaminya, dia menolak. Baru
setelah Nabi Muhammad SAW mengawininya dan merawat anak-anaknya, dia bersedia.
7. ZAYNAB
BINT JAHSH: Dia adalah putri Bibinya Nabi Muhammad SAW, Umamah binti Abdul
Muthalib. Pada awalnya Nabi Muhammad SAW sudah mengatur agar Zaynab mengawini
Zayed Ibn Hereathah Al Kalby. Tapi perkawinan ini kandas ndak lama, dan Nabi
menerima wahyu bahwa jika mereka bercerai nabi mesti mengawini Zaynab (surat
33:37).
8. JUAYRIYA
BINT AL-HARITH: Suami pertamanya adalah Masafeah Ibn Safuan. Nabi Muhammad
SAW menghendaki agar kelompok dari Juayreah (Bani Al Mostalaq) masuk Islam.
Juayreah menjadi tahanan ketika Islam menang pada perang Al-Mustalaq (Battle of
Al-Mustalaq). Bapak Juayreyah datang pada Nabi SAW dan memberikan uang sebagai
penebus anaknya, Juayreyah. Nabi SAW pun meminta sang Bapak agar membiarkan
Juayreayah untuk memilih. Ketika diberi hak untuk memilih, Juayreyah menyatakan
ingin masuk islam dan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah
yang terakhir. AkhirnyaNabi pun mengawininya, dan Bani Almustalaq
punmasukislam.
9.
SAFIYYA BINT HUYAYY: Dia adalah
dari kelompok Jahudi Bani Nadir. Dia sudah menikah dua kali sebelumnya, dan
kemudian menikahi Nabi SAW. Cerita nya cukup menarik, mungkin Insya Allah
disampaikan terpisah.
10.
UMMU HABIBA BINT SUFYAN: Suami pertamanya adalah Aubed Allah Jahish. Dia
adalah anak dari Bibi Rasulullah SAW. Aubed Allah meninggak di Ethiopia. Raja
Ethiopia pun mengatur perkawinan dengan Nabi SAW. Dia sebenarnya menikah dengan
nabi SAW pada 1 AH, tapi baru pada 7 A.H pindah dan tinggal bersama Nabi SAW di
Madina, ketika nabi 60 tahun dan dia 35 tahun.
11.
MAYMUNA BINT AL-HARITH: Dia masih
berumur 36 tahun ketika menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang sudah 60 tahun.
Suami pertamanya adalah Abu Rahma Ibn Abed Alzey. Ketika Nabi SAW membuka
Makkah di tahun 630 A.D, dia datang menemui Nabi SAW, masuk Islam dan meminta
agar Rasullullah mengawininya. Akibatnya, banyaklah orang Makkah merasa
terdorong untuk merima Islam dan nabi SAW.
12.
MARIA AL-QABTIYYA: Dia awalnya adalah orang yang membantu menangani
permasalahan dirumah Rasullullah yang dikirim oleh Raja Mesir. Dia sempat
melahirkan seorang anak yang diberi nama Ibrahim. Ibrahim akhirnya meninggal
pada umur 18 bulan. Tiga tahun setelah menikah, Nabi SAW meninggal dunia, dan
Maria (thx buat Joan) akhirnya meninggal 5 tahun kemudian, tahun 16 A.H. Waktu
itu, Umar bin Khatab yang menjadi Iman sholat Jenazahnya, dan kemudian
dimakamkan di Al-Baqi.
Otobiografi Istri Istri Nabi
Istri
Pertama : Khadijah
binti Khuailid
Istri Kedua : Saudah Al-A’miriyah
Istri Ketiga : A’isyah binti Abu Bakar
Istri Keempat : Hafshah binti Umar bin Khattab
Istri kelima : Zainab binti Khuzaimah
Istri Keenam : Ummu Salamah
Istri Ketujuh : Zainab binti Jahsy
Istri Kedelapan : Juairiyah binti Harist
Istri Kesembilan : Shafiyyah binti Hay
Istri Kesepuluh : Ummu Habibah / Romlah bint Sofyan
Istri Kesebelas : Maimunah binti Harist
Istri Keduabelas : Mariya Al-Qibthiyyah
Istri Kedua : Saudah Al-A’miriyah
Istri Ketiga : A’isyah binti Abu Bakar
Istri Keempat : Hafshah binti Umar bin Khattab
Istri kelima : Zainab binti Khuzaimah
Istri Keenam : Ummu Salamah
Istri Ketujuh : Zainab binti Jahsy
Istri Kedelapan : Juairiyah binti Harist
Istri Kesembilan : Shafiyyah binti Hay
Istri Kesepuluh : Ummu Habibah / Romlah bint Sofyan
Istri Kesebelas : Maimunah binti Harist
Istri Keduabelas : Mariya Al-Qibthiyyah
Demikianlah
sekilas mengenai istri-istri Rasulullah SAW yang luar biasa. Jelaslah bahwa
Rasulullah SAW memiliki alasan yang kuat dalam setiap pernikahannya. Semua
dilandasi atas kecintaan pada Allah SWT dan umatnya. Semoga kita semua terbebas
dari pikiran-pikiran buruk dan hasutan kaum kafir mengenai beliau. Aamiin.
Wallahu a’lam bishawab.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
(sumber: anwary-islam.com)
https://grahaprimartduabelas.blogspot.com/2014/05/proposal.html
http://tulisanpenting12.blogspot.com/2022/06/pertemuan-anggota-papurgra-2022.html
https://bangunjiwamu12.blogspot.com/
ilustrasi gambar wanita hijab sholehah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar